Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 109-115
4.8.24

Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 109-115

يَجْمَعُ اللّٰهُ

يَوْمَ ۞

ketika Allah mengumpulkan

(ingatlah) pada hari

 ۗمَاذَٓا اُجِبْتُمْ

فَيَقُوْلُ

الرُّسُلَ

apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)-mu

lalu Dia bertanya (kepada mereka)

para rasul

اِنَّكَ اَنْتَ

 ۗلَا عِلْمَ لَنَا

قَالُوْا

sesungguhnya Engkaulah

kami tidak tahu (tentang itu)

mereka (para rasul) menjawab

الْغُيُوْبِ

عَلَّامُ

segala yang gaib

Yang Maha Mengetahui

Yauma yajma‘ullāhur-rusula fa yaqūlu māżā ujibtum, qālū lā ‘ilma lanā, innaka anta ‘allāmul-guyūb(i).
ayat 109. (Ingatlah) pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)-mu?” Mereka (para rasul) menjawab, “Kami tidak tahu (tentang itu). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”
 
Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 109-115

نِعْمَتِيْ

يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ

اِذْ قَالَ اللّٰهُ

nikmat-Ku

whai Isa putra Maryam, ingatlah

dan ingatlah ketika Allah berfirman

اِذْ اَيَّدْتُّكَ

 ۘوَعَلٰى وَالِدَتِكَ

عَلَيْكَ

sewaktu Aku menguatkanmu

dan kepada ibumu

kepadamu

النَّاسَ

تُكَلِّمُ

بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ

dengan manusia

engkau dapat berbicara

dengan Ruhulkudus

وَاِذْ عَلَّمْتُكَ

 ۚوَكَهْلًا

فِى الْمَهْدِ

dan ingatlah ketika Aku mengajarkan kepadamu

dan setelah dewasa

di  waktu masih dalam buaian

وَالتَّوْرٰىةَ

وَالْحِكْمَةَ

الْكِتٰبَ

dan Taurat

(juga) hikmah

menulis 

مِنَ الطِّيْنِ

وَاِذْ تَخْلُقُ

 ۚوَالْاِنْجِيْلَ

dari tanah

dan ingatlah ketika engkau membentuk

dan Injil

فَتَنْفُخُ فِيْهَا

بِاِذْنِيْ

كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ

kemudian engkau meniupnya

dengan seizin-Ku

berupa burung

بِاِذْنِيْ

طَيْرًاۢ

فَتَكُوْنُ

 dengan seizin-Ku

seekor burung (yang sebenarnya)

lalu menjadi

وَالْاَبْرَصَ

الْاَكْمَهَ

وَتُبْرِئُ

dan orang yang berpenyakit kusta

orang yang buta sejak lahir

dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan

الْمَوْتٰى

وَاِذْ تُخْرِجُ

 ۚبِاِذْنِيْ

orang mati (dari kubur menjadi hidup)

dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan

dengan seizin-Ku

بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ

وَاِذْ كَفَفْتُ

 ۚبِاِذْنِيْ

Bani Israil

dan ingatlah ketika Aku menghalangi

dengan seizin-Ku

جِئْتَهُمْ

اِذْ

عَنْكَ

engkau mengemukakan kepada mereka

pada waktu

dari (keinginan mereka membunuh)mu

الَّذِيْنَ

فَقَالَ

بِالْبَيِّنٰتِ

orang-orang yang

lalu berkatalah

keterangan-keterangan yang nyata

اِنْ هٰذَآ

مِنْهُمْ

كَفَرُوْا

ini tidak lain

di antara mereka

kafir

مُّبِيْنٌ

اِلَّا سِحْرٌ

yang nyata

hanyalah sihir

Iż qālallāhu yā ‘īsabna maryamażkur ni‘matī ‘alaika wa ‘alā wālidatik(a), iż ayyattuka birūḥil-qudus(i), tukallimun-nāsa fil-mahdi wa kahlā(n), wa iż ‘allamtukal-kitāba wal-ḥikmata wat-taurāta wal-injīl(a), wa iż takhluqu minaṭ-ṭīni kahai'atiṭ-ṭairi bi'iżnī fa tanfukhu fīhā fa takūnu ṭairam bi'iżnī wa tubri'ul-akmaha wal-abraṣa bi'iżnī, wa iż tukhrijul-mautā bi'iżnī, wa iż kafaftu banī isrā'īla ‘anka iż ji'tahum bil-bayyināti fa qālal-lażīna kafarū minhum in hāżā illā siḥrum mubīn(un).
ayat 110. (Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. (Ingatlah) ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) hikmah, Taurat, dan Injil. (Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah (sesuatu) seperti bentuk burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) pada waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

 

اَنْ اٰمِنُوْا

اِلَى الْحَوَارِيّٖنَ

وَاِذْ اَوْحَيْتُ

berimanlah kamu

kepada para pengikut setia Isa

dan ingatlah ketika Aku ilhamkan

قَالُوْٓا

 ۚوَبِرَسُوْلِيْ

بِيْ

mereka menjawab

dan kepada Rasul-Ku

kepada-Ku

وَاشْهَدْ

اٰمَنَّا

dan saksikanlah (wahai Rasul)

kami telah beriman

مُسْلِمُوْنَ

بِاَنَّنَا

orang-orang yang berserah diri (Muslim)

bahwa kami adalah

Wa iż auḥaitu ilal-ḥawāriyyīna an āminū bī wa birasūlī, qālū āmannā wasyhad bi'annanā muslimūn(a).
ayat 111. (Ingatlah) ketika Aku ilhamkan kepada para pengikut setia Isa, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.” Mereka menjawab, “Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri.”

 

يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ

اِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ

wahai Isa putra Maryam

(ingatlah) ketika para pengikut setia Isa berkata

عَلَيْنَا

اَنْ يُّنَزِّلَ

هَلْ يَسْتَطِيْعُ رَبُّكَ

kepada kami

menurunkan

sanggupkah (bersediakah) Tuhanmu

قَالَ

 ۗمِّنَ السَّمَاۤءِ

مَاۤىِٕدَةً

Isa menjawab

dari langit

hidangan

مُّؤْمِنِيْنَ

اِنْ كُنْتُمْ

اتَّقُوا اللّٰهَ

orang-orang beriman

 jika kamu

bertakwalah kepada Allah

Iż qālal-ḥawāriyyūna yā ‘īsabna maryama hal yastaṭī‘u rabbuka ay yunazzila ‘alainā mā'idatam minas-samā'(i), qālattaqullāha in kuntum mu'minīn(a).
ayat 112. (Ingatlah) ketika para pengikut setia Isa berkata, “Wahai Isa putra Maryam, sanggupkah (bersediakah) Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa menjawab, “Bertak-walah kepada Allah jika kamu orang-orang mukmin.”

 

اَنْ نَّأْكُلَ

نُرِيْدُ

قَالُوْا

memakan

kami ingin

mereka berkata

قُلُوْبُنَا

وَتَطْمَىِٕنَّ

مِنْهَا

hati kami

agar tenteram

hidangan itu

اَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا

وَنَعْلَمَ

bahwa engkau telah berkata benar kepada kami

dan agar kami yakin

عَلَيْهَا مِنَ الشّٰهِدِيْنَ

وَنَكُوْنَ

orang-orang yang menyaksikan (hidangan itu)

dan kami menjadi

Qālū nurīdu an na'kula minhā wa taṭma'inna qulūbunā wa na‘lama an qad ṣadaqtanā wa nakūna ‘alaihā minasy-syāhidīn(a).
ayat 113. Mereka berkata, “Kami ingin makan darinya (hidangan itu) dan agar tenteram hati kami serta agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan atasnya (hidangan itu) kami termasuk orang-orang yang menjadi saksi.”

 

رَبَّنَآ

قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللّٰهُمَّ

Tuhan kami

Isa putra Maryam berdoa, ya Allah

مَاۤىِٕدَةً

عَلَيْنَا

اَنْزِلْ

hidangan

kepada kami

turunkanlah

لَنَا عِيْدًا

تَكُوْنُ

مِّنَ السَّمَاۤءِ

hari raya bagi kami

(yang hari turunnya) akan menjadi

dari langit

وَاٰيَةً

وَاٰخِرِنَا

لِّاَوَّلِنَا

dan (menjadi) tanda

maupun yang datang setelah kami

yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami

وَاَنْتَ

وَارْزُقْنَا

مِّنْكَ

dan Engkaulah

berilah kami rezeki

bagi kekuasaan-Mu

الرّٰزِقِيْنَ

خَيْرُ

pemberi rezeki

sebaik-baik

Qāla ‘īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil ‘alainā mā'idatam minas-samā'i takūnu lanā ‘īdal li'awwalinā wa ākhirinā wa āyatam minka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn(a).
ayat 114. Isa putra Maryam berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”

 

مُنَزِّلُهَا

اِنِّيْ

قَالَ اللّٰهُ

akan menurunkannya (hidangan itu)

sungguh, Aku

Allah berfirman

يَّكْفُرْ

فَمَنْ

 ۚعَلَيْكُمْ

kafir di antaramu

tetapi barang siapa

kepadamu

فَاِنِّيْٓ

مِنْكُمْ

بَعْدُ

maka sungguh, Aku

kepadamu

setelah (turun hidangan) itu

لَّآ اُعَذِّبُهٗٓ

عَذَابًا

اُعَذِّبُهٗ

yang tidak pernah Aku timpakan

(dengan) azab

akan mengazabnya

 ࣖمِّنَ الْعٰلَمِيْنَ

اَحَدًا

di antara (manusia) seluruh alam

kepada seorang pun

Qālallāhu innī munazziluhā ‘alaikum, famay yakfur ba‘du minkum fa innī u‘ażżibuhū ‘ażābal lā u‘ażzibuhū aḥadam minal-‘ālamīn(a).
ayat 115. Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkannya (hidangan itu) kepadamu. Siapa yang kufur di antaramu setelah (turun hidangan) itu, sesungguhnya Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara (manusia) seluruh alam.”

No comments