Qur'an Per Kata Surat Al-Mā'idah Ayat 35-43

اتَّقُوا اللّٰهَ

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا

bertakwalah kepada Allah

wahai orang-orang yang beriman

وَجَاهِدُوْا

اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ

وَابْتَغُوْٓا

dan berjihadlah (berjuanglah)

wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya

dan carilah

تُفْلِحُوْنَ

لَعَلَّكُمْ

فِيْ سَبِيْلِهٖ

beruntung

agar kamu

di jalan-Nya

Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wabtagū ilaihil-wasīlata wa jāhidū fī sabīlihī la‘allakum tufliḥūn(a).
ayat 35. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.

لَوْ اَنَّ

كَفَرُوْا

اِنَّ الَّذِيْنَ

seandainya

kafir

sesungguhnya orang-orang yang

جَمِيْعًا

مَّا فِى الْاَرْضِ

لَهُمْ

semuanya

apa yang ada di bumi

mereka memiliki

مِنْ عَذَابِ

مَعَهٗ لِيَفْتَدُوْا بِهٖ

وَّمِثْلَهٗ

dari azab

untuk menebus diri mereka

dan ditambah dengan sebanyak itu (lagi)

 ۚمِنْهُمْ

مَا تُقُبِّلَ

يَوْمِ الْقِيٰمَةِ

dari mereka

niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima

pada hari Kiamat

اَلِيْمٌ

عَذَابٌ

وَلَهُمْ

yang pedih

azab

mereka (tetap) mendapat

Innal-lażīna kafarū lau anna lahum mā fil-arḍi jamī‘aw wa miṡlahū ma‘ahū liyaftadū bihī min ‘ażābi yaumil-qiyāmati mā tuqubbila minhum, wa lahum ‘ażābun alīm(un).
ayat 36. Sesungguhnya orang-orang yang kufur, seandainya memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah (lagi) dengan sebanyak itu untuk menebus diri mereka dari azab hari Kiamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima dari mereka. Bagi mereka azab yang sangat pedih.

مِنَ النَّارِ

اَنْ يَّخْرُجُوْا

يُرِيْدُوْنَ

dari neraka

keluar

mereka ingin

 ۖمِنْهَا

بِخٰرِجِيْنَ

وَمَا هُمْ

dari sana

keluar

(tetapi) tidak akan dapat

مُّقِيْمٌ

عَذَابٌ

وَلَهُمْ

yang kekal

azab

dan mereka mendapat

Yurīdūna ay yakhrujū minan-nāri wa mā hum bikhārijīna minhā, wa lahum ‘ażābun muqīm(un).
ayat 37. Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Bagi mereka azab yang kekal.

وَالسَّارِقَةُ

وَالسَّارِقُ

maupun perempuan yang mencuri

adapun orang laki-laki yang mencuri

جَزَاۤءًۢ

اَيْدِيَهُمَا

فَاقْطَعُوْٓا

(sebagai) balasan

tangan keduanya

potonglah

 ۗمِّنَ اللّٰهِ

نَكَالًا

بِمَا كَسَبَا

dari Allah

dan (sebagai) siksaan

atas perbuatan yang mereka lakukan

حَكِيْمٌ

عَزِيْزٌ

وَاللّٰهُ

Maha Bijaksana

Maha Perkasa

dan Allah

Was-sāriqu was-sāriqatu faqṭa‘ū aidiyahumā jazā'am bimā kasabā nakālam minallāh(i), wallāhu ‘azīzun ḥakīm(un).
ayat 38. Laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

مِنْۢ بَعْدِ

تَابَ

فَمَنْ

setelah

bertobat

tetapi barang siapa

فَاِنَّ اللّٰهَ

وَاَصْلَحَ

ظُلْمِهٖ

maka sesungguhnya Allah

dan memperbaiki diri

melakukan kejahatan itu

اِنَّ اللّٰهَ

 ۗيَتُوْبُ عَلَيْهِ

sesungguhnya Allah

menerima tobatnya

رَّحِيْمٌ

غَفُوْرٌ

Maha Penyayang

Maha Pengampun

Faman tāba mim ba‘di ẓulmihī wa aṣlaḥa fa innallāha yatūbu ‘alaih(i), innallāha gafūrur raḥīm(un).
ayat 39. Maka, siapa yang bertobat setelah melakukan kezaliman dan memperbaiki diri, sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

مُلْكُ

لَهٗ

اَنَّ اللّٰهَ

اَلَمْ تَعْلَمْ

seluruh kerajaan

memiliki

bahwa Allah

tidakkah kamu tahu

يُعَذِّبُ

وَالْاَرْضِۗ

السَّمٰوٰتِ

Dia menyiksa

dan bumi

langit

وَيَغْفِرُ

يَّشَاۤءُ

مَنْ

dan mengampuni

Dia kehendaki

siapa yang

وَاللّٰهُ

 ۗيَّشَاۤءُ

لِمَنْ

sungguh Allah

Dia kehendaki

siapa yang

قَدِيْرٌ

شَيْءٍ

عَلٰى كُلِّ

Maha Kuasa

sesuatu

atas segala

Alam ta‘lam annallāha lahū mulkus-samāwāti wal-arḍ(i), yu‘ażżibu may yasyā'u wa yagfiru limay yasyā'(u), wallāhu ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
ayat 40. Tidakkah engkau tahu bahwa sesungguhnya milik Allahlah kerajaan langit dan bumi? Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki dan mengampuni siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

الَّذِيْنَ

لَا يَحْزُنْكَ

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ ۞

orang-orang yang

janganlah engkau disedihkan

wahai Rasul (Muhammad)

مِنَ الَّذِيْنَ

فِى الْكُفْرِ

يُسَارِعُوْنَ

yaitu orang-orang (munafik) yang

dalam kekafirannya

berlomba-lomba

بِاَفْوَاهِهِمْ

اٰمَنَّا

قَالُوْٓا

(mereka mengatakan itu) dengan mulut mereka

kami telah beriman

mengatakan

 ۛهَادُوْا

وَمِنَ الَّذِيْنَ

 ۛوَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ

Yahudi

dan juga orang-orang

(padahal) hati mereka belum beriman

سَمّٰعُوْنَ

لِلْكَذِبِ

سَمّٰعُوْنَ

(dan) sangat suka mendengar

(berita-berita) bohong

yang sangat suka mendengar

 ۗلَمْ يَأْتُوْكَ

اٰخَرِيْنَۙ

لِقَوْمٍ

yang belum pernah datang kepadamu

lain

(perkataan-perkataan) orang

مِنْۢ بَعْدِ مَوَاضِعِهٖۚ

الْكَلِمَ

يُحَرِّفُوْنَ

dari makna sebenarnya

kata-kata (Taurat)

mereka mengubah

فَخُذُوْهُ

اِنْ اُوْتِيْتُمْ هٰذَا

يَقُوْلُوْنَ

maka terimalah

jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah)

mereka mengatakan

وَمَنْ

 ۗفَاحْذَرُوْا

وَاِنْ لَّمْ تُؤْتَوْهُ

barang siapa

maka hati-hatilah

dan jika kamu diberi yang bukan ini

فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ

فِتْنَتَهٗ

يُّرِدِ اللّٰهُ

sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak

untuk dibiarkan sesat

dikehendaki Allah

اُولٰۤىِٕكَ

 ۗشَيْـًٔا

مِنَ اللّٰهِ

mereka itu adalah

sesuatu pun

dari Allah (untuk menolongnya)

اَنْ يُّطَهِّرَ

لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ

الَّذِيْنَ

untuk menyucikan

sudah tidak dikehendaki Allah

orang-orang yang

 ۖخِزْيٌ

لَهُمْ فِى الدُّنْيَا

 ۗقُلُوْبَهُمْ

kehinaan

di dunia mereka mendapat

hati mereka

عَظِيْمٌ

عَذَابٌ

وَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ

yang besar

azab

dan di akhirat akan mendapat

Yā ayyuhar-rasūlu lā yaḥzunkal-lażīna yusāri‘ūna fil-kufri minal-lażīna qālū āmannā bi'afwāhihim wa lam tu'min qulūbuhum - wa minal-lażīna hādū - sammā‘ūna lil-każibi sammā‘ūna liqaumin ākharīna lam ya'tūk(a), yuḥarrifūnal-kalima mim ba‘di mawāḍi‘ih(ī), yaqūlūna in ūtītum hāżā fa khuż­hu wa illam tu'tauhu faḥżarū, wa may yuridillāhu fitnatahū falan tamlika lahū minallāhi syai'ā(n), ulā'ikal-lażīna lam yuridillāhu ay yuṭahhira qulūbahum, lahum fid-dun-yā khizyuw wa lahum fil-ākhirati ‘ażābun ‘aẓīm(un).
ayat 41. Wahai Rasul (Muhammad), janganlah engkau disedihkan oleh orang-orang yang bersegera dalam kekufuran, yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman, dan juga orang-orang Yahudi. (Mereka adalah) orang-orang yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong lagi sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah firman-firman (Allah) setelah berada di tempat-tempat yang (sebenar)-nya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepada kamu, terimalah. Jika kamu diberi yang bukan ini, hati-hatilah.” Siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka sekali-kali engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang sangat berat.

اَكّٰلُوْنَ

لِلْكَذِبِ

سَمّٰعُوْنَ

banyak memakan (makanan)

berita bohong

mereka sangat suka mendengar

فَاِنْ جَاۤءُوْكَ

لِلسُّحْتِۗ

jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (Nabi Muhammad untuk meminta putusan)

yang haram

اَوْ اَعْرِضْ

بَيْنَهُمْ

فَاحْكُمْ

atau berpalinglah

di antara mereka

maka berilah putusan

عَنْهُمْ

وَاِنْ تُعْرِضْ

 ۚعَنْهُمْ

dari mereka

dan jika engkau berpaling

dari mereka

وَاِنْ حَكَمْتَ

 ۗشَيْـًٔا

فَلَنْ يَّضُرُّوْكَ

jika engkau memutuskan (perkara mereka)

sedikit pun

maka mereka tidak akan membahayakanmu

بِالْقِسْطِۗ

بَيْنَهُمْ

فَاحْكُمْ

dengan adil

(perkara) mereka

maka putuskanlah

الْمُقْسِطِيْنَ

يُحِبُّ

اِنَّ اللّٰهَ

orang-orang yang adil

menyukai

sesungguhnya Allah

Sammā‘ūna lil-każibi akkālūna lis-suḥt(i), fa in jā'ūka faḥkum bainahum au a‘riḍ ‘anhum, wa in tu‘riḍ ‘anhum falay yaḍurrūka syai'ā(n), wa in ḥakamta faḥkum bainahum bil-qisṭ(i), innallāha yuḥibbul-muqsiṭīn(a).
ayat 42. Mereka (orang-orang Yahudi itu) sangat suka mendengar berita bohong lagi banyak memakan makanan yang haram. Maka, jika mereka datang kepadamu (Nabi Muhammad untuk meminta putusan), berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka. Jika engkau berpaling, mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Akan tetapi, jika engkau memutuskan (perkara mereka), putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

وَعِنْدَهُمُ

يُحَكِّمُوْنَكَ

وَكَيْفَ

(padahal) mereka memiliki

mereka akan mengangkatmu menjadi hakim mereka

dan bagaimana

حُكْمُ اللّٰهِ

فِيْهَا

التَّوْرٰىةُ

(ada) hukum Allah

yang di dalamnya

Taurat

 ۗمِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ

ثُمَّ يَتَوَلَّوْنَ

setelah itu

nanti mereka berpaling (dari putusanmu)

 ࣖبِالْمُؤْمِنِيْنَ

وَمَآ اُولٰۤىِٕكَ

orang-orang yang beriman

sungguh, mereka bukan

Wa kaifa yuḥakkimūnaka wa ‘indahumut-taurātu fīhā ḥukmullāhi ṡumma yatawallauna mim ba‘di żālik(a), wa mā ulā'ika bil-mu'minīn(a).
ayat 43. Bagaimana mereka menjadikanmu sebagai hakim mereka, sedangkan mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling (dari putusanmu) setelah itu? Mereka benar-benar bukanlah orang-orang mukmin.