Qur'an Per Kata Surat Āli 'Imrān Ayat 181-189

قَوْلَ الَّذِيْنَ

لَقَدْ سَمِعَ اللّٰهُ

perkataan orang-orang (Yahudi) yang 

 sungguh, Allah telah mendengar 

فَقِيْرٌ

اِنَّ اللّٰهَ

قَالُوْٓا

 miskin

sesungguhnya Allah itu

mengatakan

سَنَكْتُبُ

 ۘاَغْنِيَاۤءُ

وَّنَحْنُ

kami akan mencatat 

 kaya

dan kami

الْاَنْۢبِيَاۤءَ

وَقَتْلَهُمُ

مَا قَالُوْا

nabi-nabi 

dan perbuatan mereka membunuh

 perkataan mereka

ذُوْقُوْا

وَّنَقُوْلُ

بِغَيْرِ حَقٍّۙ

rasakanlah olehmu

 dan kami akan mengatakan (kepada mereka)

tanpa hak (alasan yang benar)

الْحَرِيْقِ

عَذَابَ

yang membakar

azab 

Laqad sami‘allāhu qaulal-lażīna qālū innallāha faqīruw wa naḥnu agniyā'(u), sanaktubu mā qālū wa qatlahumul-ambiyā'a bigairi ḥaqq(in), wa naqūlu żūqū ‘ażābal-ḥarīq(i).
ayat 181. Sungguh, Allah benar-benar telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Kami akan mencatat perkataan mereka dan pembunuhan terhadap nabi-nabi yang mereka lakukan tanpa hak (alasan yang benar). Kami akan mengatakan (kepada mereka pada hari Kiamat), “Rasakanlah azab yang membakar!”

Qur'an Per Kata Surat Āli 'Imrān Ayat 181-189

اَيْدِيْكُمْ

بِمَا قَدَّمَتْ

ذٰلِكَ

tanganmu sendiri

disebabkan oleh perbuatan 

demikian itu 

لَيْسَ

وَاَنَّ اللّٰهَ

tidak 

dan sesungguhnya Allah

لِّلْعَبِيْدِۚ

بِظَلَّامٍ

hamba-hamba-Nya

menzalimi 

Żālika bimā qaddamat aidīkum wa annallāha laisa biẓallāmil lil-‘abīd(i).
ayat 182. Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu (sendiri) dan sesungguhnya Allah (sama sekali) tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.

اِنَّ اللّٰهَ

قَالُوْٓا

اَلَّذِيْنَ

sesungguhnya Allah 

mengatakan

(yaitu) orang-orang (Yahudi) yang

اَلَّا نُؤْمِنَ

اِلَيْنَآ

عَهِدَ

agar kami tidak beriman

 kepada kami 

 telah memerintahkan

بِقُرْبَانٍ

حَتّٰى يَأْتِيَنَا

لِرَسُوْلٍ

kurban  

sebelum dia mendatangkan kepada kami 

 kepada seorang rasul 

قُلْ

 ۗالنَّارُ

تَأْكُلُهُ

katakanlah (Muhammad)

api 

yang dimakan 

مِّنْ قَبْلِيْ 

رُسُلٌ

قَدْ جَاۤءَكُمْ

sebelumku 

beberapa orang rasul 

sungguh, telah datang kepadamu

قُلْتُمْ

وَبِالَّذِيْ

بِالْبَيِّنٰتِ

kamu sebutkan

dan membawa apa yang 

(dengan) membawa bukti-bukti yang nyata 

صٰدِقِيْنَ

اِنْ كُنْتُمْ

فَلِمَ قَتَلْتُمُوْهُمْ

 orang-orang yang benar

 jika kamu

tetapi mengapa kamu membunuh 

Al-lażīna qālū innallāha ‘ahida ilainā allā nu'mina lirasūlin ḥattā ya'tiyanā biqurbānin ta'kuluhun-nār(u), qul qad jā'akum rusulum min qablī bil-bayyināti wa bil-lażī qultum falima qataltumūhum in kuntum ṣādiqīn(a).
ayat 183. (Mereka adalah) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami agar kami tidak beriman kepada seorang rasul sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api (yang datang dari langit).” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sungguh, beberapa rasul sebelumku telah datang kepadamu dengan (membawa) bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan. Akan tetapi, mengapa kamu membunuh mereka jika kamu orang-orang yang benar?”

رُسُلٌ

فَقَدْ كُذِّبَ

فَاِنْ كَذَّبُوْكَ

rasul-rasul

maka (ketahuilah) telah didustakan (pula)

maka, jika mereka mendustakan engkau (Muhammad)

بِالْبَيِّنٰتِ

جَاۤءُوْ

مِّنْ قَبْلِكَ

membawa mukjizat-mukjizat yang nyata

 mereka datang

sebelum engkau

الْمُنِيْرِ

وَالْكِتٰبِ

وَالزُّبُرِ

yang memberi penjelasan yang sempurna

dan Kitab

dan Zubur

Fa in każżabūka faqad kużżiba rusulum min qablika jā'ū bil-bayyināti waz-zuburi wal-kitābil-munīr(i).
ayat 184. Maka, jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), sungguh rasul-rasul sebelummu pun telah didustakan. Mereka datang dengan (membawa) mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur,*) dan Alkitab yang memberi penjelasan yang sempurna.

*) Zubur adalah lembaran-lembaran kalam suci, seperti suhuf Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.

الْمَوْتِۗ

ذَاۤىِٕقَةُ

كُلُّ نَفْسٍ

mati

akan merasakan

setiap yang bernyawa 

اُجُوْرَكُمْ

وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ

  balasanmu

dan akan diberikan dengan sempurna

زُحْزِحَ

فَمَنْ

 ۗيَوْمَ الْقِيٰمَةِ

 dijauhkan 

barangsiapa

hanya pada hari Kiamat

الْجَنَّةَ

وَاُدْخِلَ

عَنِ النَّارِ

 ke dalam surga

dan dimasukkan

dari neraka

الدُّنْيَآ

وَمَا الْحَيٰوةُ

 ۗفَقَدْ فَازَ

dunia

tidaklah kehidupan

sungguh dia memperoleh kemenangan

الْغُرُوْرِ

مَتَاعُ

اِلَّا

yang memperdaya

 kesenangan

kecuali

Kullu nafsin żā'iqatul-maut(i), wa innamā tuwaffauna ujūrakum yaumal-qiyāmah(ti), faman zuḥziḥa ‘anin-nāri wa udkhilal-jannata faqad fāz(a), wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā‘ul-gurūr(i).
ayat 185. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

وَاَنْفُسِكُمْۗ

فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ

لَتُبْلَوُنَّ ۞

dan dirimu

dengan hartamu

 kamu pasti akan diuji 

اُوْتُوا

مِنَ الَّذِيْنَ

وَلَتَسْمَعُنَّ

diberi 

dari orang-orang yang

dan pasti kamu akan mendengar

وَمِنَ الَّذِيْنَ

مِنْ قَبْلِكُمْ

الْكِتٰبَ

dan dari orang-orang yang

sebelum kamu

 Kitab

وَاِنْ تَصْبِرُوْا

 ۗاَذًى كَثِيْرًا

اَشْرَكُوْٓا

jika kamu bersabar 

banyak hal yang sangat menyakitkan hati 

musyrik

مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

فَاِنَّ ذٰلِكَ

وَتَتَّقُوْا

termasuk urusan yang (patut) diutamakan

maka sesungguhnya yang demikian itu

 dan bertakwa

Latublawunna fī amwālikum wa anfusikum, wa latasma‘unna minal-lażīna ūtul-kitāba min qablikum wa minal-lażīna asyrakū ażan kaṡīrā(n), wa in taṣbirū wa tattaqū fa inna żālika min ‘azmil-umūr(i).
ayat 186. Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. Kamu pun pasti akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.

الَّذِيْنَ

مِيْثَاقَ

وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ

orang-orang yang

janji

dan (ingatlah), ketika Allah mengambil

لِلنَّاسِ

لَتُبَيِّنُنَّهٗ

اُوْتُوا الْكِتٰبَ

kepada manusia

hendaklah kamu benar-benar menerangkan (isi Kitab itu)

telah diberi kitab (yaitu)

وَرَاۤءَ

فَنَبَذُوْهُ

وَلَا تَكْتُمُوْنَهٗۖ

 ke belakang

lalu, mereka melemparkannya (janji itu)

dan janganlah kamu menyembunyikannya

ثَمَنًا

وَاشْتَرَوْا بِهٖ

ظُهُوْرِهِمْ

dengan harga

dan menjualnya 

punggung mereka

مَا يَشْتَرُوْنَ

فَبِئْسَ

 ۗقَلِيْلًا

 jual beli yang mereka lakukan

maka, itu seburuk-buruk 

murah

Wa iż akhażallāhu mīṡāqal-lażīna ūtul-kitāba latubayyinunnahū lin-nāsi wa lā taktumūnah(ū), fa nabażūhu warā'a ẓuhūrihim wasytarau bihī ṡamanan qalīlā(n), fa bi'sa mā yasytarūn(a).
ayat 187. (Ingatlah) ketika Allah membuat perjanjian dengan orang-orang yang telah diberi Alkitab (dengan berfirman), “Hendaklah kamu benar-benar menerangkan (isi Alkitab itu) kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya.” Lalu, mereka melemparkannya (janji itu) ke belakang punggung mereka (mengabaikannya) dan menukarnya dengan harga yang murah. Maka, itulah seburuk-buruk jual beli yang mereka lakukan.

يَفْرَحُوْنَ

الَّذِيْنَ

لَا تَحْسَبَنَّ

gembira  

bahwa orang- orang yang

jangan sekali-kali kamu mengira 

وَّيُحِبُّوْنَ

بِمَآ اَتَوْا

dan mereka

dengan apa yang telah mereka kerjakan

بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا

اَنْ يُّحْمَدُوْا

atas perbuatan yang tidak mereka lakukan

 suka dipuji

مِّنَ الْعَذَابِۚ

بِمَفَازَةٍ

فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ

dari azab

 akan lolos

jangan sekali-kali mengira  bahwa mereka 

اَلِيْمٌ

عَذَابٌ

وَلَهُمْ

yang pedih

azab

mereka akan mendapat

Lā taḥsabannal-lażīna yafraḥūna bimā atau wa yuḥibbūna ay yuḥmadū bimā lam yaf‘alū falā taḥsabannahum bimafāzatim minal-‘ażāb(i), wa lahum ‘ażābun alīm(un).
ayat 188. Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa (perbuatan buruk) yang telah mereka kerjakan dan suka dipuji atas perbuatan (yang mereka anggap baik) yang tidak mereka lakukan, kamu jangan sekali-kali mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.

هِ مُلْكُ

وَلِلّٰ

kerajaan

dan milik Allahlah 

وَاللّٰهُ

وَالْاَرْضِۗ

السَّمٰوٰتِ

dan Allah

dan bumi

 langit

 ࣖقَدِيْرٌ

عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ

Maha Kuasa

atas segala sesuatu

Wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍ(i), wallāhu ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
ayat 189. Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.