Home
hadis
taubat
Selama Matahari Belum Terbit Dari Barat, Pintu Taubat Masih Terbuka

Selama Matahari Belum Terbit Dari Barat, Pintu Taubat Masih Terbuka

Selama Matahari Belum Terbit Dari Barat, Pintu Taubat Masih Terbuka
Sakaran - Alhamdulillah kita semua masih diberikan kesehatan dan bisa bertemu di blog ini. Dalam kesempatan ini kami hanya ingin saling mengingatkan, untuk mari kita memperbaiki diri sendiri. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini. Agar kita tidak menjadi orang yang rugi apalagi dilaknat Allah.

Jika selama ini kita masih selalu melakukan perbuatan dosa, dalam kesempatan ini kami mengajak marilah kita bertaubat. Mengapa, karena selama masih ada kesempatan marilah kita lakukan. Sebesar apapun dosa kita, asal kita bertaubat dengan sungguh sungguh akan diampuni oleh Allah. Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat, seperti dalam sebuah hadits berikut ini:

Diriwayatkan dari Abu Musa r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya, Allah 'Azza wa Jalla membuka tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berdosa pada siang harinya bertaubat. Dan Allah membuka tangan-Nya pada siang hari agar orang yang berdosa pada malam harinya dapat bertaubat, sebelum matahari terbit dari arah barat."
(HR. Muslim)


Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat, Allah menerima taubatnya."
(HR. Muslim)

Semoga, kita semua masih diberikan pintu maaf atau taubat sebelum kita mati. Dan saatnya mati, kita mati dalam mati yang Qusnul Khatimah. Amin.

Karena Allah akan bergembira dengan taubat hambanya:

Diriwayatkan dari Harits bin Suwaid: Aku pernah menjenguk 'Abdullah (bin Mas'ud) ketika dia sedang sakit. Lalu dia menceritakan dua buah hadis, hadis pertama dari dirinya sendiri, sedangkan hadis yang kedua dari Rasulullah SAW. Dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sungguh, Allah lebih bergembira akan taubat seorang hamba-Nya yang beriman daripada kegembiraan seseorang yang berada di tengah padang tandus membinasakan, lalu dia kehilangan untanya yanh membawa makanan dan minumannya setelah dia terbangun dari tidurnya, kemudian dicarinya unta itu sampai haus dahaga.'
Setelah itu dia berkata, 'Aku akan kembali pada tempatku semula, kemudian akan tidur lagi sampai aku mati saja.'
Lalu, diletakkanlah kepalanya dengan berbantalkan lengannya dengan harapan akan mati. Akan tetapi, dia terbangun ternyata untanya yang telah hilang itu kembali dengan membawa semua perbekalannya, makanan dan minumannya sudah berada di dekatnya lagi. Maka, Allah bergembira terhadap hamba-Nya yang mukmin yang bertaubat daripada kegembiraan orang yang kehilangan untanya kemudian dia menemukan kembali untanya dan perbekalan itu.'" (HR. Muslim)