Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata Surat An-Nisā' Ayat 92-96

Qur'an Per Kata Surat An-Nisā' Ayat 92-96

اَنْ يَّقْتُلَ

لِمُؤْمِنٍ

وَمَا كَانَ

membunuh

bagi seorang mukmin

dan tidak patut

وَمَنْ

 ۚاِلَّا خَطَـًٔا

مُؤْمِنًا

barang siapa

kecuali karena tersalah (tidak sengaja)

seorang mukmin (yang lain)

خَطَـًٔا

مُؤْمِنًا

قَتَلَ

karena tersalah

seorang mukmin

membunuh

مُّؤْمِنَةٍ

رَقَبَةٍ

فَتَحْرِيْرُ

yang mukmin

seorang hamba sahaya

(hendaklah) dia memerdekakan

اِلٰٓى اَهْلِهٖٓ

مُّسَلَّمَةٌ

وَّدِيَةٌ

kepada keluarganya (terbunuh)

yang diserahkan

dan (membayar) tebusan

فَاِنْ كَانَ

 ۗاِلَّآ اَنْ يَّصَّدَّقُوْا

jika dia (terbunuh)

kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) membebaskan pembayaran

عَدُوٍّ

مِنْ قَوْمٍ

yang memusuhi

dari kaum

مُؤْمِنٌ

وَهُوَ

لَّكُمْ

orang beriman

padahal dia

kamu

 ۗمُّؤْمِنَةٍ

رَقَبَةٍ

فَتَحْرِيْرُ

yang beriman

hamba sahaya

maka (hendaklah pembunuh) memerdekakan

بَيْنَكُمْ

مِنْ قَوْمٍۢ

وَاِنْ كَانَ

yang antara kamu

dari kaum (kafir)

dan jika dia (si terbunuh)

فَدِيَةٌ

مِّيْثَاقٌ

وَبَيْنَهُمْ

maka (hendaklah pembunuh) membayar tebusan

ada perjanjian (damai)

dan mereka

وَتَحْرِيْرُ

اِلٰٓى اَهْلِهٖ

مُّسَلَّمَةٌ

serta memerdekakan

kepada keluarganya (si terbunuh)

yang diserahkan

فَمَنْ

 ۚمُّؤْمِنَةٍ

رَقَبَةٍ

barang siapa

yang beriman

hamba sahaya

شَهْرَيْنِ

فَصِيَامُ

لَّمْ يَجِدْ

dua bulan

maka hendaklah (pembunuh) berpuasa

tidak mendapatkan (hamba sahaya)

 ۗمِّنَ اللّٰهِ

تَوْبَةً

مُتَتَابِعَيْنِۖ

kepada Allah

(sebagai) tobat

berturut-turut

حَكِيْمًا

عَلِيْمًا

وَكَانَ اللّٰهُ

Maha Bijaksana

Maha Mengetahui

dan Allah

Wa mā kāna limu'minin ay yaqtula mu'minan illā khaṭa'ā(n), wa man qatala mu'minan khaṭa'an fa taḥrīru raqabatim mu'minatiw wa diyatum musallamatun ilā ahlihī illā ay yaṣṣaddaqū, fa in kāna min qaumim bainakum wa bainahum mīṡāqun fa diyatum musallamatun ilā ahlihī wa taḥrīru raqabatim mu'minah(tin), famal lam yajid fa ṣiyāmu syahraini mutatābi‘aini taubatam minallāh(i), wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā(n).
ayat 92. Tidak patut bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin, kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Siapa yang membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) memerdekakan seorang hamba sahaya mukmin dan (membayar) tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (terbunuh), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) membebaskan pembayaran. Jika dia (terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal dia orang beriman, (hendaklah pembunuh) memerdekakan hamba sahaya mukmin. Jika dia (terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, (hendaklah pembunuh) membayar tebusan yang diserahkan kepada keluarganya serta memerdekakan hamba sahaya mukmin. Siapa yang tidak mendapatkan (hamba sahaya) hendaklah berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai (ketetapan) cara bertobat dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

 

مُؤْمِنًا

يَّقْتُلْ

وَمَنْ

orang yang beriman

membunuh

dan barang siapa

جَهَنَّمُ

فَجَزَاۤؤُهٗ

مُّتَعَمِّدًا

adalah (neraka) Jahanam

maka balasannya

(dengan) sengaja

وَغَضِبَ اللّٰهُ

فِيْهَا

خَالِدًا

dan Allah murka

di dalamnya

dia kekal

وَاَعَدَّ

وَلَعَنَهٗ

عَلَيْهِ

serta menyediakan

dan melaknatnya

kepadanya

عَظِيْمًا

عَذَابًا

لَهٗ

yang besar

azab

baginya

Wa may yaqtul mu'minam muta‘ammidan fa jazā'uhū jahannamu khālidan fīhā wa gaḍiballāhu ‘alaihi wa la‘anahū wa a‘adda lahū ‘ażāban ‘aẓīmā(n).
ayat 93. Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang sangat besar.

 

اِذَا ضَرَبْتُمْ

اٰمَنُوْٓا

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ

apabila kamu pergi (berperang)

beriman

wahai orang-orang yang

وَلَا تَقُوْلُوْا

فَتَبَيَّنُوْا

فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ

dan janganlah kamu mengatakan

maka telitilah (carilah keterangan)

di jalan Allah

اِلَيْكُمُ

اَلْقٰىٓ

لِمَنْ

kepadamu

mengucapkan

kepada orang yang

مُؤْمِنًاۚ

لَسْتَ

السَّلٰمَ

seorang yang beriman

kamu bukan

salam

 ۖالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا

عَرَضَ

تَبْتَغُوْنَ

kehidupan dunia

harta benda

(lalu kamu membunuhnya) dengan maksud mencari

 ۗكَثِيْرَةٌ

مَغَانِمُ

فَعِنْدَ اللّٰهِ

yang banyak

ada harta

(padahal) di sisi Allah

مِّنْ قَبْلُ

كُنْتُمْ

كَذٰلِكَ

dahulu

keadaan kamu

demikianlah

فَتَبَيَّنُوْاۗ

عَلَيْكُمْ

فَمَنَّ اللّٰهُ

maka telitilah

kepadamu

lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya

خَبِيْرًا

بِمَا تَعْمَلُوْنَ

اِنَّ اللّٰهَ كَانَ

Maha Mengetahui

terhadap apa yang kamu kerjakan

sesungguhnya Allah

Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā ḍarabtum fī sabīlillāhi fa tabayyanū wa lā taqūlū liman alqā ilaikumus-salāma lasta mu'minā(n), tabtagūna ‘araḍal-ḥayātid-dun-yā, fa ‘indallāhi magānimu kaṡīrah(tun), każālika kuntum min qablu fa mannallāhu ‘alaikum fa tabayyanū, innallāha kāna bimā ta‘malūna khabīrā(n).
ayat 94. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, bertabayunlah (carilah kejelasan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu, “Kamu bukan seorang mukmin,” (lalu kamu membunuhnya) dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Demikianlah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

غَيْرُ اُولِى الضَّرَرِ

الْقٰعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

لَا يَسْتَوِى

tanpa mempunyai uzur (halangan)

orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang)

tidaklah sama

بِاَمْوَالِهِمْ

فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ

وَالْمُجٰهِدُوْنَ

dengan harta

di jalan Allah

dan orang yang berjihad

الْمُجٰهِدِيْنَ

فَضَّلَ اللّٰهُ

وَاَنْفُسِهِمْۗ

orang-orang yang berjihad

Allah melebihkan

dan jiwanya

عَلَى الْقٰعِدِيْنَ

وَاَنْفُسِهِمْ

بِاَمْوَالِهِمْ

atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa uzur)

dan jiwanya

dengan harta

وَّعَدَ اللّٰهُ

وَكُلًّا

 ۗدَرَجَةً

Allah menjanjikan

(kepada) masing-masing

(melebihkan) derajat

الْمُجٰهِدِيْنَ

وَفَضَّلَ اللّٰهُ

الْحُسْنٰىۗ

orang-orang yang berjihad

dan Allah melebihkan

(pahala) yang baik (surga)

عَظِيْمًاۙ

اَجْرًا

عَلَى الْقٰعِدِيْنَ

yang besar

(dengan) pahala

atas orang-orang yang duduk

Lā yastawil-qā‘idūna minal-mu'minīna gairu uliḍ-ḍarari wal-mujāhidūna fī sabīlillāhi bi'amwālihim wa anfusihim, faḍḍalallāhul-mujāhidīna bi amwālihim wa anfusihim ‘alal-qā‘idīna darajah(tan), wa kullaw wa‘adallāhul-ḥusnā, wa faḍḍalallāhul-mujāhidīna ‘alal-qā‘idīna ajran ‘aẓīmā(n).
ayat 95. Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa uzur). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang terbaik (surga), (tetapi) Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang-orang yang duduk dengan pahala yang besar.

 

 ۗوَّرَحْمَةً

وَمَغْفِرَةً

مِّنْهُ

دَرَجٰتٍ

dan rahmat

dan ampunan

daripada-Nya

(yaitu,) beberapa derajat

 رَّحِيْمًا

غَفُوْرًا

وَكَانَ اللّٰهُ

Maha Penyayang

Maha Pengampun

Allah

Darajātim minhu wa magfirataw wa raḥmah(tan), wa kānallāhu gafūrar raḥīmā(n).
ayat 96. (Yaitu,) beberapa derajat dari-Nya, serta ampunan dan rahmat. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.