Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata Surat An-Nisā' Ayat 101-104

Qur'an Per Kata Surat An-Nisā' Ayat 101-104

فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ

فِى الْاَرْضِ

وَاِذَا ضَرَبْتُمْ

maka tidaklah dosa mu

di bumi

dan apabila kamu bepergian

اِنْ خِفْتُمْ

 ۖمِنَ الصَّلٰوةِ

اَنْ تَقْصُرُوْا

jika kamu takut

salat

mengqasar

اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا

كَفَرُوْاۗ

اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ

sesungguhnya orang kafir itu

kafir

diserang orang

مُّبِيْنًا

عَدُوًّا

لَكُمْ

yang nyata

adalah musuh

bagimu

Wa iżā ḍarabtum fil-arḍi fa laisa ‘alaikum junāḥun an taqṣurū minaṣ-ṣalāh(ti), in khiftum ay yaftinakumul-lażīna kafarū, innal-kāfirīna kānū lakum ‘aduwwam mubīnā(n).
ayat 101. Apabila kamu bepergian di bumi, maka tidak dosa bagimu untuk mengqasar salat jika kamu takut diserang orang-orang yang kufur. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.


فِيْهِمْ

وَاِذَا كُنْتَ

di tengah-tengah mereka

dan apabila engkau (Muhammad) berada

فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ

فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ

maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat)

lalu engkau hendak melaksanakan salat bersama mereka

 ۗاَسْلِحَتَهُمْ

وَلْيَأْخُذُوْٓا

مَّعَكَ

senjata mereka

dan menyandang

bersamamu

فَلْيَكُوْنُوْا

فَاِذَا سَجَدُوْا

maka hendaklah mereka pindah

kemudian apabila mereka (yang salat bersamamu) sujud

طَاۤىِٕفَةٌ

وَلْتَأْتِ

مِنْ وَّرَاۤىِٕكُمْۖ

golongan

dan hendaklah datang

dari belakangmu (untuk menghadapi musuh)

فَلْيُصَلُّوْا

لَمْ يُصَلُّوْا

اُخْرٰى

lalu mereka salat

yang belum salat

yang lain

وَلْيَأْخُذُوْا حِذْرَهُمْ

مَعَكَ

dan hendaklah mereka bersiap siaga

bersamamu

لَوْ تَغْفُلُوْنَ

وَدَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا

 ۚوَاَسْلِحَتَهُمْ

dan harta bendamu

orang-orang kafir ingin

dan menyandang senjata mereka

فَيَمِيْلُوْنَ

وَاَمْتِعَتِكُمْ

عَنْ اَسْلِحَتِكُمْ

lalu mereka menyerbu

terhadap senjatamu

agar kamu lengah

 ۗوَّاحِدَةً

مَّيْلَةً

عَلَيْكُمْ

sekaligus

(dengan) serbuan

kamu

اِنْ كَانَ بِكُمْ

عَلَيْكُمْ

وَلَا جُنَاحَ

jika kamu mendapat

terhadap kamu

dan tidak ada dosa meletakkan senjata  suatu , baik karena hujan maupun karena sakit dan bersiap siagalah kamu

اَوْ كُنْتُمْ

مِّنْ مَّطَرٍ

اَذًى

atau karena kamu

karena hujan

suatu kesusahan

اَسْلِحَتَكُمْ

اَنْ تَضَعُوْٓا

مَّرْضٰٓى

senjata-senjatamu

untuk meletakkan

sakit

اَعَدَّ

اِنَّ اللّٰهَ

 ۗوَخُذُوْا حِذْرَكُمْ

telah menyediakan

sesungguhnya Allah

dan bersiap siagalah kamu

مُّهِيْنًا

عَذَابًا

لِلْكٰفِرِيْنَ

yang menghinakan

azab

bagi orang-orang kafir itu

Wa iżā kunta fīhim fa aqamta lahumuṣ-ṣalāta faltaqum ṭā'ifatum minhum ma‘aka walya'khużū asliḥatahum, fa iżā sajadū falyakūnū miw warā'ikum, walta'ti ṭā'ifatun ukhrā lam yuṣallū falyuṣallū ma‘aka walya'khużū ḥiżrahum wa asliḥatahum, waddal-lażīna kafarū lau tagfulūna ‘an asliḥatakum wa amti‘atikum, fa yamīlūna ‘alaikum mailataw wāḥidah(tan), wa lā junāḥa ‘alaikum in kāna bikum ażam mim maṭarin au kuntum marḍā an taḍa‘ū asliḥatakum wa khużū ḥiżrakum, innallāha a‘adda lil-kāfirīna ‘ażābam muhīnā(n).
ayat 102. Apabila engkau (Nabi Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu dan dalam keadaan takut diserang), lalu engkau hendak melaksanakan salat bersama mereka, hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) bersamamu dengan menyandang senjatanya. Apabila mereka (yang salat bersamamu) telah sujud (menyempurnakan satu rakaat), hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh). Lalu, hendaklah datang golongan lain yang belum salat agar mereka salat bersamamu*) dan hendaklah mereka bersiap siaga dengan menyandang senjatanya. Orang-orang yang kufur ingin agar kamu lengah terhadap senjata dan harta bendamu, lalu mereka menyerbumu secara tiba-tiba. Tidak ada dosa bagimu meletakkan senjata jika kamu mendapat suatu kesusahan, baik karena hujan maupun karena sakit dan bersiap siagalah kamu.**) Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir.

*) Salah satu cara salat khauf adalah jamaah dibagi menjadi dua kelompok. Apabila imam telah menyelesaikan satu rakaat bersama kelompok pertama, kelompok kedua melakukan rakaat itu dan imam dalam keadaan menunggu. Begitu selanjutnya secara bergantian hingga kedua kelompok tersebut melakukan salam bersama dengan imam.
*) Tata cara salat khauf yang dijelaskan pada ayat ini dipraktikkan dalam kondisi yang masih memungkinkan untuk mengerjakan salat. Apabila tidak memungkinkan, salat dikerjakan sedapat-dapatnya.

فَاذْكُرُوا اللّٰهَ

الصَّلٰوةَ

فَاِذَا قَضَيْتُمُ

maka ingatlah Allah

salat(mu)

selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan

 ۚوَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ

وَّقُعُوْدًا

قِيَامًا

dan ketika berbaring

dan pada waktu duduk

ketika kamu berdiri

 ۚالصَّلٰوةَ

فَاَقِيْمُوا

فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ

salat itu (sebagaimana biasanya)

maka laksanakanlah

kemudian, apabila kamu telah merasa aman

كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ

اِنَّ الصَّلٰوةَ

atas orang yang beriman

sungguh, salat itu

مَّوْقُوْتًا

كِتٰبًا

yang ditentukan waktunya

(adalah) kewajiban

Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu‘ūdaw wa ‘alā junūbikum, fa iżaṭma'nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu'minīna kitābam mauqūtā(n).
ayat 103. Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.

 ۗفِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ

وَلَا تَهِنُوْا

dalam mengejar (musuhmu)

dan janganlah kamu berhati lemah

فَاِنَّهُمْ

تَأْلَمُوْنَ

اِنْ تَكُوْنُوْا

maka ketahuilah, mereka pun

menderita kesakitan

jika kamu pernah

وَتَرْجُوْنَ

 ۚكَمَا تَأْلَمُوْنَ

يَأْلَمُوْنَ

(sedangkan) kamu masih dapat mengharapkan

sebagaimana kamu rasakan

menderita kesakitan (pula)

وَكَانَ اللّٰهُ

 ۗمَا لَا يَرْجُوْنَ

مِنَ اللّٰهِ

dan Allah

apa yang tidak dapat mereka harapkan

dari Allah

 ࣖحَكِيْمًا

عَلِيْمًا

Maha Bijaksana

Maha Mengetahui

Wa lā tahinū fibtigā'il-qaum(i), in takūnū ta'lamūna fa innahum ya'lamūna kamā ta'lamūn(a), wa tarjūna minallāhi mā lā yarjūn(a), wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā(n).
ayat 104. Janganlah kamu merasa lemah dalam mengejar kaum itu (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan sebagaimana yang kamu rasakan. (Bahkan) kamu dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.