Qur'an Per Kata Surat An-Nisā' Ayat 51-59

اُوْتُوْا

اِلَى الَّذِيْنَ

اَلَمْ تَرَ

diberi 

 orang-orang yang

 tidakkah engkau memerhatikan

يُؤْمِنُوْنَ

مِّنَ الْكِتٰبِ

نَصِيْبًا

 mereka percaya

dari Kitab (Taurat)

bagian 

وَيَقُوْلُوْنَ

وَالطَّاغُوْتِ

بِالْجِبْتِ

dan mengatakan

dan Tagut

 kepada Jibt 

هٰٓؤُلَاۤءِ

كَفَرُوْا

لِلَّذِيْنَ

 bahwa mereka itu

 kafir (musyrik Mekah)

 kepada orang-orang

مِنَ الَّذِيْنَ

اَهْدٰى

 daripada orang-orang yang 

 lebih benar 

سَبِيْلًا

اٰمَنُوْا

(lebih benar) jalannya

beriman

Alam tara ilal-lażīna ūtū naṣībam minal-kitābi yu'minūna bil-jibti waṭ-ṭāgūti wa yaqūlūna lil-lażīna kafarū hā'ulā'i ahdā minal-lażīna āmanū sabīlā(n).
ayat 51. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang (Yahudi) yang telah diberi bagian (pengetahuan) dari Kitab (Taurat), (betapa) mereka percaya kepada jibt dan tagut*) serta mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.

*) Jibt adalah setan dan apa saja yang disembah selain Allah Swt., sedangkan tagut biasanya disebutkan untuk orang yang keburukannya melampaui batas (lihat catatan kaki surah al-Baqarah [2]: 256).

 

الَّذِيْنَ

اُولٰۤىِٕكَ

orang-orang yang

mereka itulah 

يَّلْعَنِ اللّٰهُ

وَمَنْ

 ۗلَعَنَهُمُ اللّٰهُ

dilaknat Allah

dan barangsiapa 

dilaknat Allah

نَصِيْرًا

لَهٗ

فَلَنْ تَجِدَ

penolong 

baginya

 niscaya engkau tidak akan mendapatkan 

Ulā'ikal-lażīna la‘anahumullāh(u), wa may yal‘anillāhu falan tajida lahū naṣīrā(n).
ayat 52. Mereka itulah yang dilaknat Allah. Siapa pun yang dilaknat Allah niscaya engkau (Nabi Muhammad) tidak akan mendapat penolong baginya.

 

مِّنَ الْمُلْكِ

نَصِيْبٌ

اَمْ لَهُمْ

dari kerajaan (kekuasaan)

bagian 

ataukah mereka mempunyai 

نَقِيْرًاۙ

النَّاسَ

فَاِذًا لَّا يُؤْتُوْنَ

sedikit pun (kebajikan) 

 kepada manusia

meskipun mereka tidak akan memberikan 

Am lahum naṣībum minal-mulki fa iżal lā yu'tūnan-nāsa naqīrā(n).
ayat 53. Ataukah mereka mempunyai bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Meskipun ada, mereka tidak akan memberikan (kebajikan) sedikit pun kepada manusia.

 

عَلٰى مَآ

النَّاسَ

اَمْ يَحْسُدُوْنَ

 karena apa

(kepada) manusia (Muhammad)

ataukah mereka dengki 

فَقَدْ اٰتَيْنَآ

مِنْ فَضْلِهٖۚ

اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ

sungguh, Kami telah memberikan 

 karunia-Nya

yang telah diberikan Allah kepadanya

وَالْحِكْمَةَ

الْكِتٰبَ

اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ

 dan Hikmah 

Kitab 

 (kepada) keluarga Ibrahim 

عَظِيْمًا

مُّلْكًا

وَاٰتَيْنٰهُمْ

yang besar 

kerajaan (kekuasaan) 

 dan Kami telah memberikan kepada mereka 

Am yaḥsudūnan-nāsa ‘alā mā ātāhumullāhu min faḍlih(ī), faqad ātainā āla ibrāhīmal-kitāba wal-ḥikmata wa ātaināhum mulkan ‘aẓīmā(n).
ayat 54. Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah menganugerahkan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim dan Kami telah menganugerahkan kerajaan (kekuasaan) yang sangat besar kepada mereka.

 

اٰمَنَ بِهٖ

فَمِنْهُمْ مَّنْ

beriman kepadanya 

maka di antara mereka (yang dengki) ada yang 

 ۗعَنْهُ

صَدَّ

وَمِنْهُمْ مَّنْ

kepadanya

menghalangi (orang beriman)

dan ada pula yang 

سَعِيْرًا

بِجَهَنَّمَ

وَكَفٰى

yang menyala-nyala  apinya

neraka Jahanam

cukuplah (bagi mereka)

Fa minhum man āmana bihī wa minhum man ṣadda ‘anh(u), wa kafā bijahannama sa‘īrā(n).
ayat 55. Lalu, di antara mereka ada yang beriman kepadanya dan di antara mereka ada pula yang berpaling darinya. Cukuplah (bagi mereka neraka) Jahanam yang apinya menyala-nyala.

 

بِاٰيٰتِنَا

كَفَرُوْا

اِنَّ الَّذِيْنَ

kepada ayat-ayat Kami 

kafir

sungguh, orang-orang yang 

كُلَّمَا نَضِجَتْ

نَارًاۗ

سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ

setiap kali  hangus

(ke dalam) neraka

kelak akan Kami masukkan 

جُلُوْدًا

بَدَّلْنٰهُمْ

جُلُوْدُهُمْ

dengan kulit

maka Kami ganti (kulit) mereka 

kulit mereka

الْعَذَابَۗ

لِيَذُوْقُوا

غَيْرَهَا

azab

agar mereka merasakan 

yang lain

حَكِيْمًا

عَزِيْزًا

اِنَّ اللّٰهَ كَانَ

Mahabijaksana

 Mahaperkasa

sungguh, Allah

Innal-lażīna kafarū bi'āyātinā sanuṣlīhim nārā(n), kullamā naḍijat julūduhum baddalnāhum julūdan gairahā liyażūqul-‘ażāb(a), innallāha kāna ‘azīzan ḥakīmā(n).
ayat 56. Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

 

وَعَمِلُوا

اٰمَنُوْا

وَالَّذِيْنَ

dan mengerjakan

beriman

adapun orang-orang yang 

سَنُدْخِلُهُمْ

الصّٰلِحٰتِ

kelak akan Kami masukkan

 kebajikan 

مِنْ تَحْتِهَا

تَجْرِيْ

جَنّٰتٍ

di bawahnya 

yang mengalir 

 (ke dalam) surga 

فِيْهَآ

خٰلِدِيْنَ

الْاَنْهٰرُ

di dalamnya 

mereka kekal 

sungai-sungai

فِيْهَآ

لَهُمْ

اَبَدًاۗ

di sana 

 mereka memiliki 

selama-lamanya

وَّنُدْخِلُهُمْ

 ۙمُّطَهَّرَةٌ

اَزْوَاجٌ

dan Kami masukkan mereka

 yang suci

pasangan-pasangan

ظَلِيْلًا

ظِلًّا

 lagi nyaman

(ke tempat yang) teduh

Wal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti sanudkhiluhum jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadā(n), lahum fīhā azwājum muṭahharah(tun), wa nudkhiluhum ẓillan ẓalīlā(n).
ayat 57. Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang disucikan dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.

 

اَنْ تُؤَدُّوا

يَأْمُرُكُمْ

اِنَّ اللّٰهَ ۞

menyampaikan 

menyuruhmu

sungguh, Allah 

وَاِذَا حَكَمْتُمْ

اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ

الْاَمٰنٰتِ

 dan apabila kamu menetapkan hukum

kepada yang berhak menerimanya 

amanat 

 ۗبِالْعَدْلِ

اَنْ تَحْكُمُوْا

بَيْنَ النَّاسِ

dengan adil

hendaklah kamu menetapkannya 

 di antara manusia

 ۗيَعِظُكُمْ بِهٖ

نِعِمَّا

اِنَّ اللّٰهَ

yang memberi pengajaran kepadamu

sebaik- baik

sungguh, Allah

بَصِيْرًا

سَمِيْعًاۢ

اِنَّ اللّٰهَ كَانَ

Maha Melihat

Maha Mendengar

sungguh, Allah

Innallāha ya'murukum an tu'addul-amānāti ilā ahlihā, wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumū bil-‘adl(i), innallāha ni‘immā ya‘iẓukum bih(ī), innallāha kāna samī‘am baṣīrā(n).
ayat 58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

 

اٰمَنُوْٓا

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ

beriman

 wahai orang-orang yang 

الرَّسُوْلَ

وَاَطِيْعُوا

اَطِيْعُوا اللّٰهَ

Rasul (Muhammad) 

 dan taatilah 

taatilah Allah

فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ

مِنْكُمْۚ

وَاُولِى الْاَمْرِ

kemudianj ika kamu berbeda pendapat 

di antara kamu

dan Ulul Amri (pemegang kekuasaan) 

اِلَى اللّٰهِ

فَرُدُّوْهُ

فِيْ شَيْءٍ

kepada Allah (Al-Qur’an) 

maka kembalikanlah 

tentang sesuatu

تُؤْمِنُوْنَ

اِنْ كُنْتُمْ

وَالرَّسُوْلِ

 beriman 

jika kamu

dan Rasul (Sunahnya) 

ذٰلِكَ

وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ

بِاللّٰهِ

yang demikian itu 

dan hari kemudian itu

kepada Allah 

 ࣖتَأْوِيْلًا

وَّاَحْسَنُ

خَيْرٌ

akibatnya

dan lebih baik .

lebih utama(bagimu) 

Yā ayyuhal-lażīna āmanū aṭī‘ullāha wa aṭī‘ur-rasūla wa ulil-amri minkum, fa in tanāza‘tum fī syai'in fa rudd­hu ilallāhi war-rasūli in kuntum tu'minūna billāhi wal-yaumil-ākhir(i), żālika khairuw wa aḥsanu ta'wīlā(n).
ayat 59. Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).

Sebelumnya <<<

>>> Selanjutnya

Ayat 43-50

Ayat 60-