Qur'an Per Kata Surat Āli 'Imrān Ayat 64-71

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ

قُلْ

wahai Ahli Kitab

katakanlah (Muhammad)

سَوَاۤءٍۢ

اِلٰى كَلِمَةٍ

تَعَالَوْا

yang sama

menuju kepada satu kalimat (pegangan)

marilah (kita)

اَلَّا نَعْبُدَ

وَبَيْنَكُمْ

بَيْنَنَا

(yakni) kita tidak menyembah

dan kamu

antara kami

شَيْـًٔا

وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ

اِلَّا اللّٰهَ

(dengan) sesuatu pun

dan kita tidak mempersekutukan-Nya

selain Allah

بَعْضًا

بَعْضُنَا

وَّلَا يَتَّخِذَ

(dengan) sebagian yang lain

(antara) sebagian kita

dan bahwa kita tidak menjadikan

فَاِنْ تَوَلَّوْا

 ۗمِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ

اَرْبَابًا

jika mereka berpaling

selain Allah

tuhan-tuhan

مُسْلِمُوْنَ

بِاَنَّا

فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا

(adalah) orang muslim

bahwa kami

 katakanlah (kepada mereka), saksikanlah

Qul yā ahlal-kitābi ta‘ālau ilā kalimatin sawā'im bainanā wa bainakum allā na‘buda illallāha wa lā nusyrika bihī syai'aw wa lā yattakhiża ba‘ḍunā ba‘ḍan arbābam min dūnillāh(i), fa in tawallau fa qūlusyhadū bi'annā muslimūn(a).
ayat 64. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, marilah (kita) menuju pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.”

foto instagram/@herry.with.an.e

تُحَاۤجُّوْنَ

لِمَ

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ

kamu berbantah-bantahan

mengapa

wahai Ahli Kitab

وَمَآ اُنْزِلَتِ التَّوْرٰىةُ

فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ

(padahal) Taurat diturunkan

tentang Ibrahim

اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

اِلَّا مِنْۢ بَعْدِهٖۗ

وَالْاِنْجِيْلُ

apakah kamu tidak mengerti

setelah dia (Ibrahim)

dan (begitu juga) Injil

Yā ahlal-kitābi lima tuḥājjūna fī ibrāhīma wa mā unzilatit-taurātu wal-injīlu illā mim ba‘dih(ī), afalā ta‘qilūn(a).
ayat 65. Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu berbantah-bantahan*) tentang Ibrahim? Padahal, Taurat dan Injil tidak diturunkan, kecuali setelah dia (Ibrahim). Apakah kamu tidak mengerti?

*) Orang Yahudi dan Nasrani masing-masing menganggap bahwa Nabi Ibrahim a.s. itu dari golongannya. Lalu, Allah membantah mereka dengan alasan bahwa Nabi Ibrahim a.s. itu datang sebelum mereka.

فِيْمَا

حَاجَجْتُمْ

هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ

tentang apa yang

kamu berbantah-bantahan

begitulah kamu

تُحَاۤجُّوْنَ

فَلِمَ

لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ

kamu berbantah-bantahan (juga)

tetapi mengapa

kamu ketahui

وَاللّٰهُ

 ۗلَيْسَ لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ

فِيْمَا

Allah

tidak kamu ketahui

tentang apa yang

لَا تَعْلَمُوْنَ

وَاَنْتُمْ

يَعْلَمُ

tidak mengetahui

sedangkan kamu

mengetahui

Hā antum hā'ulā'i ḥājajtum fīmā lakum bihī ‘ilmun falima tuḥājjūna fīmā laisa lakum bihī ‘ilm(un), wallāhu ya‘lamu wa antum lā ta‘lamūn(a).
ayat 66. Begitulah kamu. Kamu berbantah-bantahan tentang apa yang kamu ketahui,*) tetapi mengapa kamu berbantah-bantahan (juga) tentang apa yang tidak kamu ketahui?**) Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

**) Perkara yang diketahui oleh Ahlulkitab adalah perihal Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw.
**) Perkara yang tidak diketahui oleh Ahlulkitab adalah perihal Nabi Ibrahim a.s.

يَهُوْدِيًّا

مَاكَانَ اِبْرٰهِيْمُ

seorang Yahudi

Ibrahim bukanlah

حَنِيْفًا

وَّلٰكِنْ كَانَ

وَّلَا نَصْرَانِيًّا

seorang yang lurus

melainkan dia adalah

dan bukan (pula) seorang Nasrani

مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

وَمَا كَانَ

مُّسْلِمًاۗ

termasuk orang-orang musyrik

dan dia tidaklah

berserah diri (muslim)

Wa mā kāna ibrāhīmu yahūdiyyaw wa lā naṣrāniyyaw wa lākin kāna ḥanīfam muslimā(n), wa mā kāna minal-musyrikīn(a).
ayat 67. Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, melainkan dia adalah seorang yang hanif*) lagi berserah diri (muslim). Dia bukan pula termasuk (golongan) orang-orang musyrik.

*)  Hanif berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.

بِاِبْرٰهِيْمَ

اِنَّ اَوْلَى النَّاسِ

kepada Ibrahim

orang yang paling dekat

وَالَّذِيْنَ

وَهٰذَا النَّبِيُّ

لَلَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ

dan orang-orang yang

dan Nabi ini (Muhammad)

adalah orang-orang yang mengikutinya

وَلِيُّ الْمُؤْمِنِيْنَ

وَاللّٰهُ

 ۗاٰمَنُوْا

(adalah) pelindung orang-orang mukmin

Allah

beriman

Inna aulan-nāsi bi'ibrāhīma lal-lażīnattaba‘ūhu wa hāżan-nabiyyu wal-lażīna āmanū, wallāhu waliyyul-mu'minīn(a).
ayat 68. Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya, Nabi ini (Nabi Muhammad), dan orang-orang yang beriman. Allah adalah pelindung orang-orang mukmin.

لَوْ يُضِلُّوْنَكُمْۗ

وَدَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ

menyesatkan kamu

segolongan Ahli Kkitab ingin

وَمَا يَشْعُرُوْنَ

اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ

وَمَا يُضِلُّوْنَ

tetapi, mereka tidak sadar

kecuali diri mereka sendiri

padahal, (sesungguhnya) mereka tidak menyesatkan

Waddaṭ-ṭā'ifatum min ahlil-kitābi lau yuḍillūnakum, wa mā yuḍillūna illā anfusahum wa mā yasy‘urūn(a).
ayat 69. Segolongan Ahlulkitab ingin menyesatkan kamu. Padahal, mereka tidak menyesatkan (siapa pun), kecuali diri mereka sendiri. Akan tetapi, mereka tidak sadar.

تَكْفُرُوْنَ

لِمَ

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ

kamu mengingkari

mengapa

wahai Ahli Kitab

تَشْهَدُوْنَ

وَاَنْتُمْ

بِاٰيٰتِ اللّٰهِ

mengetahui (kebenarannya)

padahal kamu

ayat-ayat Allah

Yā ahlal-kitābi lima takfurūna bi'āyātillāhi wa antum tasyhadūn(a).
ayat 70. Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah,*) padahal kamu mengetahui (kebenarannya)?
*) Maksudnya adalah ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

تَلْبِسُوْنَ

لِمَ

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ

mencampuradukkan

mengapa

wahai Ahli Kitab

وَتَكْتُمُوْنَ

بِالْبَاطِلِ

الْحَقَّ

dan kamu menyembunyikan

dengan kebatilan

kebenaran

 ࣖتَعْلَمُوْنَ

وَاَنْتُمْ

الْحَقَّ

mengetahui

(padahal) kamu

kebenaran

Yā ahlal-kitābi lima talbisūnal-ḥaqqa bil-bāṭili wa taktumūnal-ḥaqqa wa antum ta‘lamūn.
ayat 71. Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang batil*) dan kamu menyembunyikan kebenaran,**) padahal kamu mengetahui?

*) Mencampuradukkan antara hak dan batil maksudnya adalah mencampuradukkan antara ayat-ayat Tuhan yang disampaikan oleh para nabi dengan takwilan-takwilan batil yang dikemukakan oleh para pemuka agama mereka.
**) Yang dimaksud dengan menyembunyikan kebenaran adalah menutupi firman Tuhan yang dibawa oleh para nabi, yang berisi ajaran tauhid dan berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad saw.