Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
Terjemah Perkata
tulisan Arab
Qur'an Per Kata: Surat Al-Fajr Ayat 1-30

Qur'an Per Kata: Surat Al-Fajr Ayat 1-30

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Quran perkata surat al-Fajr/ foto @espitiaphoto

وَالْفَجْرِۙ ١
demi fajar
1. Demi waktu fajar,

عَشْرٍۙ ٢

وَلَيَالٍ

yang sepuluh

demi malam

2. demi malam yang sepuluh,*)

*) Yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Ada pula yang mengatakan sepuluh pertama dari bulan Muharam, termasuk di dalamnya hari Asyura, dan ada pula yang mengatakan sepuluh malam pertama dari bulan Zulhijah.

وَالْوَتْرِۙ ٣

وَّالشَّفْعِ

dan yang ganjil

demi yang genap

3. demi yang genap dan yang ganjil,

اِذَا يَسْرِۚ ٤

وَالَّيْلِ

apabila berlalu

demi malam

4. dan demi malam apabila berlalu.

لِّذِيْ حِجْرٍۗ ٥

قَسَمٌ

هَلْ فِيْ ذٰلِكَ

bagi orang yang berakal

ada sumpah (yang dapat diterima)

apakah pada yang demikian itu

5. Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh (orang) yang berakal?

بِعَادٍۖ ٦

كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ

اَلَمْ تَرَ

terhadap (kaum) ‘Ad

bagaimana Tuhanmu berbuat

tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan

6. Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad,

ذَاتِ الْعِمَادِۖ ٧

اِرَمَ

yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi

(yaitu) penduduk Iram

7. (yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi

فِى الْبِلَادِۖ ٨

مِثْلُهَا

الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ

di negeri-negeri (lain)

(suatu kota pun) seperti itu

yang sebelumnya tidak pernah dibangun

8. yang sebelumnya tidak pernah dibangun (suatu kota pun) seperti itu di negeri-negeri (lain)?

الَّذِيْنَ

وَثَمُوْدَ

yang

(tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud

بِالْوَادِۖ ٩

الصَّخْرَ

جَابُوا

di lembah

batu-batu besar

memotong

9. (Tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah*)

*) Lembah ini terletak di bagian utara Jazirah Arab, antara kota Madinah dan Syam. Mereka memotong-motong batu gunung untuk membangun gedung-gedung tempat tinggal dan ada pula yang melubangi gunung-gunung untuk tempat tinggal dan tempat berlindung.

ذِى الْاَوْتَادِۖ ١٠

وَفِرْعَوْنَ

yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)

dan Fir‘aun

10. dan Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)

فِى الْبِلَادِۖ ١١

طَغَوْا

الَّذِيْنَ

dalam negeri

berbuat sewenang-wenang

yang

11. yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,

الْفَسَادَۖ ١٢

فِيْهَا

فَاَكْثَرُوْا

kerusakan

di dalamnya (negeri itu)

lalu banyak berbuat

12. lalu banyak berbuat kerusakan di dalamnya (negeri itu),

سَوْطَ عَذَابٍۖ ١٣

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ

cemeti azab (yang dahsyat)

maka Tuhanmu menimpakan kepada mereka

13. maka Tuhanmu menimpakan cemeti azab (yang dahsyat) kepada mereka?

لَبِالْمِرْصَادِۗ ١٤

اِنَّ رَبَّكَ

benar-benar mengawasi

sesungguhnya Tuhanmu

14. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ

فَاَمَّا الْاِنْسَانُ

apabila Tuhan mengujinya

maka adapun manusia

وَنَعَّمَهٗۙ

رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ

dan memberinya kenikmatan

lalu memuliakannya

اَكْرَمَنِۗ ١٥

رَبِّيْٓ

فَيَقُوْلُ

telah memuliakanku

Tuhanku

maka berkatalah dia

15. Adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan, berkatalah dia, “Tuhanku telah memuliakanku.”

عَلَيْهِ

فَقَدَرَ

وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ

atas dirinya

lalu membatasi

(namun) apabila Dia mengujinya

اَهَانَنِۚ ١٦

رَبِّيْٓ

فَيَقُوْلُ

رِزْقَهٗ ەۙ

a

a

a

a

16. Sementara itu, apabila Dia mengujinya lalu membatasi rezekinya, berkatalah dia, “Tuhanku telah menghinaku.”*)

*) Allah menyalahkan orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan, seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. Sebenarnya, kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Allah bagi hamba-hamba-Nya.

الْيَتِيْمَۙ ١٧

بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ

كَلَّا

anak yatim

sebaliknya, kamu tidak memuliakan

sekali-kali tidak

17. Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kamu tidak memuliakan anak yatim,*)

*) Maksudnya adalah tidak memberikan hak-hak anak yatim dan tidak berbuat baik kepadanya.

عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ ١٨

وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ

untuk memberi makan orang miskin

dan tidak saling mengajak

18. tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,

اَكْلًا لَّمًّاۙ ١٩

التُّرَاثَ

وَتَأْكُلُوْنَ

dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram)

harta warisan

(sedang) kamu memakan

19. memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),

جَمًّاۗ ٢٠

حُبًّا

الْمَالَ

وَّتُحِبُّوْنَ

yang berlebihan

(dengan) kecintaan

harta

dan kamu mencintai

20. dan mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.

دَكًّا دَكًّاۙ ٢١

اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ

كَلَّآ

berturut-turut (berbenturan)

apabila bumi diguncangkan

sekali-kali tidak

21. Jangan sekali-kali begitu! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),

رَبُّكَ

وَّجَاۤءَ

Tuhanmu

dan datanglah

صَفًّا صَفًّاۚ ٢٢

وَالْمَلَكُ

berbaris-baris

dan malaikat

22. Tuhanmu datang, begitu pula para malaikat (yang datang) berbaris-baris,

بِجَهَنَّمَۙ

يَوْمَىِٕذٍۢ

وَجِايْۤءَ

(neraka) Jahanam

(pada) hari itu

dan diperlihatkan

الْاِنْسَانُ

يَّتَذَكَّرُ

يَوْمَىِٕذٍ

manusia

sadarlah

(pada) hari itu

الذِّكْرٰىۗ ٢٣

وَاَنّٰى لَهُ

kesadaran itu

(tetapi), tidak berguna lagi baginya

23. dan pada hari itu (neraka) Jahanam didatangkan, sadarlah manusia pada hari itu juga. Akan tetapi, bagaimana bisa kesadaran itu bermanfaat baginya?

يٰلَيْتَنِيْ يَقُوْلُ

alangkah baiknya jika aku

dia berkata

لِحَيَاتِيْۚ ٢٤ قَدَّمْتُ
untuk hidupku ini dahulu mengerjakan (kebajikan)
24. Dia berkata, “Oh, seandainya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini!”

عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ ٢٥ لَّا يُعَذِّبُ فَيَوْمَىِٕذٍ
(seadil) azab-Nya tidak ada seorang pun yang mampu mengazab

maka (pada) hari itu

25. Pada hari itu tidak ada seorang pun yang mampu mengazab (seadil) azab-Nya.

وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ ٢٦ وَّلَا يُوْثِقُ
(sekuat) ikatan-Nya

tidak ada seorang pun juga yang mampu mengikat

26. Tidak ada seorang pun juga yang mampu mengikat (sekuat) ikatan-Nya.

الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ٢٧ يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ
yang tenang

wahai jiwa

27. Wahai jiwa yang tenang,

اِلٰى رَبِّكِ ارْجِعِيْٓ
kepada Tuhanmu kembalilah
مَّرْضِيَّةً ۚ ٢٨ رَاضِيَةً
dan diridai-Nya

(dengan) hati yang rida

28. kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai.

فِيْ عِبٰدِيْۙ ٢٩ فَادْخُلِيْ
ke dalam golongan hamba-hamba-Ku

maka masuklah

29. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku

جَنَّتِيْ ࣖࣖ ٣٠ وَادْخُلِيْ
ke dalam surga-Ku dan masuklah
30. dan masuklah ke dalam surga-Ku!