Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bacaan & Terjemah Surat Al-Kahfi Ayat 60-70

Tulisan Arab Surat Al-Kahfi ayat 60-70 dan terjemah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

وَإِذْ قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰهُ لَا أَبْرَحُ حَتّٰى أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا ٦٠
Ayat 60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun."

فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوْتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ سَرَبًا ٦١
Ayat 61. Maka ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut itu, mereka lupa ikannya, lalu (ikan) itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.

فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتٰهُ اٰتِنَا غَدَاءَنَاۖ لَقَدْ لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا ٦٢
Ayat 62. Maka ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata kepada pembantunya, "Bawalah kemari makanan kita; sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan ini."

قَالَ أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّيْ نَسِيْتُ الْحُوْتَۖ وَمَا أَنْسٰنِيْهُ إِلَّا الشَّيْطٰنُ أَنْ أَذْكُرَهٗۚ وَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ عَجَبًا ٦٣
Ayat 63. Dia (pembantunya) menjawab, "Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa (bercerita tentang) ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan, dan (ikan) itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."

قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰى اٰثَارِهِمَا قَصَصًا ۙ٦٤
Ayat 64. Dia (Musa) berkata, "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula,

فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَا اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا ٦٥
Ayat 65. lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.-*1

قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلٰى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا ٦٦
Ayat 66. Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?"

قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ٦٧
Ayat 67. Dia menjawab, "Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.

وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا ٦٨
Ayat 68. Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

قَالَ سَتَجِدُنِيْ إِنْ شَاءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَا أَعْصِيْ لَكَ أَمْرًا ٦٩
Ayat 69. Dia (Musa) berkata, "Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apapun."

قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْأَلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ؑ٧٠
Ayat 70. Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menernagkannya kepadamu."


*Keterangan (-1) pada ayat 65, menurut mufasir, berdasarkan hadis, hamba di sini adalah Khidr, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini adalah wahyu dan kenabian. Sedang ang dimaksud dengan ilmu adalah ilmu tentang hal yang ghaib seperti yang diterangkan dalam ayat-ayat selanjutnya.


---jazakallah---