Home
Cara
Kenali Modus, Jangan Sampai Menjadi Korban Penipuan Online
17.11.15

Kenali Modus, Jangan Sampai Menjadi Korban Penipuan Online

Agar tidak menjadi korban penipuan online, mungkin salah satu cara adalah dengan mengenali modus modus penipuan online yang biasa digunakan para pelakunya. Berikut ini adalah cara atau modus yang kerap kali dipakai oleh pelaku untuk mengelabuhi korbannya di dunia maya.

Modus mendapat hadiah:
  1. Jika berupa hadiah dari operator seluler, silahkan baca hingga akhir sms. Di akhir sms akan muncul nomor asli pengirim misal 081x-xxxx-xxxx. Karena sms dari operator, pengirim akan tertera nama operator yang bersangkutan yang bukan nomor handphone.
  2. Jika dari operator seluler, maka andalah yang akan ditelepon, bukan sebaliknya.
  3. Jika dari perusahaan semisal Indofood, Mayora, Unilever dan lain sebagainya, maka segera konfirmasi ke nomor keluhan pelanggan yang tertera pada masing masing perusahaan (biasanya di setiap produk mereka sudah tercantum). Apakah perusahaan tersebut mengadakan undian berhadiah atau tidak, jangan terburu-buru melakukan transfer seperti arahan yang diberikan penelepon tadi.
  4. Jika hadiah berupa mobil, rumah atau yang lain, jangan mudah percaya, apalagi jika harus dimintai transfer sejumlah uang terlebih dahulu dengan berbagai alasan semisal pengurusan pajak, mengurus BPKB, STNK atau biaya pengiriman. (ingat lagi, bukan anda yang menghubungi).
Contoh kasus:
  1. Pernah korban melapor kepada Polda DIY bahwa pelaku benar benar datang dengan membawa mobil baru ke rumah korbannya, lalu korban diajak naik mobil, bahkan korban diminta untuk mengemudikan sendiri mobil baru itu, ditengah perjalanan pelaku mengambil alih kemudi dengan alasan jika terjadi kecelakaan, asuransi masih ditanggung perusahaan. Pada saat peralihan kemudi dan korban dibius atau dihipnotis dan selanjutnya dibuang di jalanan. Seluruh uang dan ATM dibawa kabur oleh pelaku yang biasanya lebih dari satu orang itu.
  2. Pelaku mengirim sms kepada korbannya notabene dari kalangan berpendidikan tinggi, bahwa yang bersangkutan telah mendapatkan hadiah Toyota Innova. Tanpa melakukan konfirmasi dan bertanya kepada siapapun korban kemudian menghubungi nomor yang tertera pada sms. Dengan kelihaian berbicara sang penipu, uang korban dikuras habis habisan hingga mencapai hampir satu milyar rupiah. Pertama, pelaku meminta transfer sejulah uang untuk mengurus surat surat mobil, setelah itu korban diminta mengirim lagi sejumlah uang untuk jaminan dan asuransi mobil. Sukses dengan aksi keduanya, pelaku meminta transfer sejumlah uang lagi dengan alasan, mobil tersebut tertahan di kantor Bea Cukai, polisi dan seterusnya. Karena nada bicara yang begitu meyakinkan bahwa jika tidak diurus maka korban akan tersangkut masalah, maka korban pun melakukan transfer agar terhindar dari masalah. Dari hal tersebut, korban menderita kerugian hingga mencapai satu milyar.
Penawaran Barang Elektronik (TV, AC, HP, Mesin Cuci, dan lain sebagainya)
  1. Modus lelang. Biasanya penipu akan menelepon korban dan berpura pura sebagai teman lama (dia memancing agar korban menyebutkan nama salah satu teman korban sendiri) bahwa di instansi "A" sedang mengadakan lelang barang semisal mobil atau rumah, dengan harga murah lalu penipu meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang sebagaimana disebutkan.
  2. Modus penawaran barang melalui online, biasanya ditawarkan melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, whatsapp, line maupun alamat website yang banyak bertebaran di dunia maya. Jika anda menjumpai berbagai penawaran dimaksud, segera kenali ciri penawaran abal abal seperti dibawah ini.
Ciri Penawaran (jual beli) abal abal:
  1. Harga barang lebih murah dari harga pasaran bahkan cenderung sangat tidak logis. Biasanya harga bisa setengahnya, sebagai contoh seorang perias pada umumnya memasang tarif Rp.5 juta, namun orang ini memasang tarif hanya Rp.2 juta,
  2. Dengan dalih barang ditahan di bea cukai di bandara, bahkan dipolisikan, guna memuluskan jalan biasanya korban disuruh mentransfer sejumlah uang.
  3. Coba hubungi nomor penjual, ajak transaksi 4 mata, ajak ketemuan Cash on delivery (COD) kalau tidak mau diajak bertemu, kemungkinan 90% orang tersebut adalah penipu.
  4. Kalau penjual mau diajak ketemu secara COD, tapi mengajukan syarat pembeli mengirim sebagai tanda jadi maka 90% ini juga merupakan penipuan.
  5. Biasanya penipu tidak mau bertransaksi menggunakan rekening bersama terpercaya di ddunia jual beli online,
  6. Kalaupun penjual bersedia menggunakan rekening bersama, penjual mengarahkan ke rekening bersama sesuai rekomendasi penjual. Jika demikian telusuri dulu apakah rekening bersama tersebut sudah memiliki kredibilitas. Jika rekening bersama arahan tadi, kita tidak kenal maka jangan dilanjutkan bertransaksi, karena 90% merupakan tanda tanda penipuan,
  7. Jika sudah deal bertransaksi, dan tiba tiba ada ada sms pengalihan rekening dari rekening bersama, coba hubungi untuk konfirmasikarena dikhawatirkan adanya kerjasama dengan penipu,
  8. Penipu selalu mencantumkan nomor berbeda di detiap lapak.
  9. Penipu selalu menghindari transaksi paling aman dalam jual beli, seperti COD dan rekening bersama.
  10. Penipu selalu memiliki banyak akun, biasanya digunakan untuk membuat testimoni sendiri dengan menggunakan berbagai akun untuk meyakinkan para korbannya,
  11. Penipu selalu mencantumkan nomor telepon di judul thread/ lapak dengan tujuan untuk mengalihkan pembeli supaya menghubungi nomor penjual tanpa crosscheck terlebih dahulu isi thread tersebut,
  12. misalnya: "Dijual galaxy S3 harga Promo Rp2,5juta hubungi 081-xxxxxxx, padahal tidak ada harga Galaxy S3 seharga itu walaupun promo sekalipun,
  13. Pelaku selalu menggunakan gambar tidak asli dalam setiap threadnya (kalaupun asli, gambar diambil dari thread terpercaya)
  14. Penipu biasanya mengisi konten thread dengan spesifikasi panjang yang sama di setiap threadnya,
  15. Jadi mulai sekarang jangan gampang tertarik dengan barang murah yang jauh dari harga normal. jadilah konsumen yang selektif sebelum memutuskan membeli barang yang janggal.
Beasiswa atau seminar
Biasanya korban mendapatsms dari instansi yang memberi tahu bahwa yang bersangkutan mendapatkan beasiswa atau tugas mengikuti seminar guna kepentingan diatas korban diminta transfer sejumlah uang untuk travel, hotel, dan seterusnya.
Tips:
Segera hubungi instansi terkait, kalau penipu mengatasnamakan rektor, purek atau dekan, hubungi universitasnya.

Menerima orang untuk menerima sejumlah uang bantuan
Biasanya penipu akan mengaku sebagai orang kaya raya dengan menunjukkan saldo rekening melalui ATM yang terlihat sebesar milyaran. Dari situ korban akan diminta kartu ATM untuk proses pemindahan dana tersebut, namun tanpa sepengetahuan korban, kartu ATM telah ditukar yang selanjutnya akan dikuras isi rekeningnya.
Tips:
Jangan mudah percaya kepada orang yang baru anda kenal apalagi obral kedermawanan.

Mencari seseorang yang bisa dititipi sejumlah uang hingga milyaran.
Biasanya penipu mengaku WNA yang sedang menghadapi masalah di rumah tangganya atau perusahaannya. Penipu mengaku memiliki harta milyaran. Demi untuk menyelamatkan hartanya itu, korban diminta untuk sudi menolongnya, ujung ujungnya korban dimintai sejumlah uang yang nanti akan dikembalikan dalam waktu singkat.
Tips:
Jangan mudah percaya kepada orang yang baru anda kenal apalagi mengaku kaya raya.

Penerimaan Lamaran Kerja lewat SMS atau Email
Modus:
Mengirimkan SMS atau email yang mengatakan bahwa si "A" diterima kerja, untuk keperluan tersebut korban diminta transfer sejumlah uang untuk biaya akomodasi, tiket pesawat dan hotel.
Tips:
Jangan lekas percaya pada berita gembira lewat sms atau email. konfirmasi terlebih dahulu sebelum anda melakukan transfer.

Disampaikan oleh Bidhumas Polda DIY karena maraknya penipuan onlibe. Demikian semoga bermanfaat.

No comments