Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
tulisan Arab
Bacaan & Terjemah Surat Thaha Ayat 116-128

Bacaan & Terjemah Surat Thaha Ayat 116-128

Tulisan Arab Surat Taha ayat 116-128 dan terjemahannya
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْا إِلَّا إِبْلِيْسَ أَبٰى ۗ١١٦
Ayat 116. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Lalu mereka pun sujud kecuali Iblis; dia menolak.

فَقُلْنَا يٰاٰدَمُ إِنَّ هٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقٰى ١١٧
Ayat 117. Kemudian Kami berfirman, "Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkanmu berdua dari surga, nanti kamu celaka.

إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوْعَ فِيْهَا وَلَا تَعْرٰى ۙ١١٨
Ayat 118. Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang,

وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيْهَا وَلَا تَضْحٰى ١١٩
Ayat 119. dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari."

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰاٰدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى ١٢٠
Ayat 120. Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, "Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْاٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۚ وَعَصٰى اٰدَمُ رَبَّهٗ فَغَوٰى ۖ١٢١
Ayat 121. Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah kedua aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia-*1

ثُمَّ اجْتَبٰهُ رَبُّهٗ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدٰى ١٢٢
Ayat 122. Kemudian Tuhannya memilih dia,-*2 maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيْعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّۚ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّيْ هُدًى.ۙ فَمَنِ اتَّبَعَ هُدٰيَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى ١٢٣
Ayat 123. Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَإِنَّ لَهٗ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ أَعْمٰى ١٢٤
Ayat 124. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."

قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِيْ أَعْمٰى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيْرًا ١٢٥
Ayat 125. Dia berkata, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?"

قَالَ كَذٰلِكَ أَتَتْكَ اٰيٰتُنَا فَنَسِيْتَهَاۚ وَكَذٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسٰى ١٢٦
Ayat 126. Dia (Allah) berfirman, "Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan."

وَكَذٰلِكَ نَجْزِيْ مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقٰى  ١٢٧
Ayat 127. Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Sungguh, azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.

أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ يَمْشُوْنَ فِيْ مَسٰكِنِهِمْۗ إِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لِاٰيٰتٍ لِّأُولِى النُّهٰى ؑ١٢٨
Ayat 128. Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (orang-orang musyrik) berapa banyak (generasi) sebelum mereka telah Kami binasakan, padahal mereka melewati (bekas-bekas) tempat tinggal mereka (umat-umat itu)? Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal.

*Keterangan:
-1. Yang dimaksud durhaka dalam ayat 121 adalah dia melanggar larangan Allah karena lupa, karena tidak sengaja sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat Thaha ini. Dan yang dimaksud dengan sesat dalam ayat 121 ini adalah mengikuti bisikkan setan. Kesalahan Nabi Adam a.s. meskipun tidak begitu besar dalam ukuran manusia namun sudah dianggap durhaka dan sesat karena ketinggian martabat seorang Nabi Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar, pemimpin agar menjauhi perbuatan terlarang sekecil apapun.
-2. Allah memilih Adam a.s. untuk menjadi orang yang dekat kepada-Nya.

Selanjutnya>>> Ayat 129-135

---jazakallah---