Home
2017
hasil
hisab
isbat
puasa
sidang
Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2017 (1438 H) Berpeluang Sama Dengan Hasil Hisab Muhammadiyah
26.5.17

Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2017 (1438 H) Berpeluang Sama Dengan Hasil Hisab Muhammadiyah

Update: Hasil sidang isbat penetapan awal puasa 2017 sama dengan Hasil Hisab Muhammadiyah tanggal 27 Mei 2017
Muhammadiyah- Meskipun saat ini masih di Jumadil Akhir 1438 H, namun tentu sebagian besar umat Islam di dunia sudah tidak sabar untuk menunggu datangnya bulan Ramadhan. Untuk menetapkan awal puasa, pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Agama akan melaksanakan sidang isbat terlebih dahulu. Sidang isbat tersebut akan di gelar di akhir bulan Syaban.

Meskipun pemerintah baru akan menetapkan awal Ramadhan beberapa bulan lagi, namun beberapa hari lalu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1438 H jatuh pada tanggal 27 Mei 2017. Penetapan tersebut dilakukan berdasarkan Hasil Hisab hakiki Wujudul Hilal-nya Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, telah menetapkan awal bulan Ramadhan 1438 Hijriyah jatuh pada tanggal 27 Mei 2017. Pengumuman hasil hisab hakiki wujudul hilal tersebut disampaikan berbarengan dengan hasil hisab awal bulan Syawal  Idul Fitri dan Idul Adha 1438 Hijriyah.


Dikutip dari halaman http://www.muhammadiyah.or.id, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyatakan hasil putusan majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah, bahwa 1 Ramadhan 1438 H jatuh pada tanggal 27 Mei 2017. Terkait dengan keputusan sidang Isbat pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama, Mu'ti mengatakan bahwa kemungkinan akan sama dengan pemerintah.

"Karena kan posisi hilal saat itu berada di sekitar tujuh derajat. Sudah tinggi. Nah pemerintah walaupun menggunakan rukyatul hilal biasanya di atas 4 derajat itu sudah masuk rukyat (terlihat), bahkan ada pendapat kalau 2 derajat, sudah rukyat,” papar Mu’ti, Selasa (14/3).

Namun menurutnya, nanti Muhammadiyah akan menghadiri undangan sidang Isbat Kementerian Agama, kendati PP Muhammadiyah telah menetukan tanggal awal bulan suci Ramadhan lebih dahulu. "Insya Allah hadir, yang terpenting syarat-syarat kemaslahatan sidang Isbat juga harus dipenuhi," kata dia.

Abdul Mu'ti menambahkan syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut sama seperti tahun lalu, sidang isbat tidak disiarkan langsung oleh media dan kemudian jika terjadi perbedaan pendapat, harus dimasukkan ke dalam pertimbangan pengambilan keputusan agar tidak ada pendapat kelompok tertentu yang merasa diabaikan.

"Ya musyawarah sidang Isbat tertutup bagi media, setelah selesai nanti tinggal pak Menteri Agama yang menyampaikan hasilnya," tutupnya.
(sumber: http://www.muhammadiyah.or.id)

Yuk mari kita siapkan kedatangan bulan suci Ramadhan mulai dari sekarang. Berbicara tentang persiapan, apa yang mesti kita persiapkan untuk menyambut Ramadhan. Berikut beberapa persiapan yang harus kita persiapkan, yaitu:

1.    Persiapan Ruhiyah (Keimanan)
Rasulullah saw, mengajarkan kepada kita tentang sebuah do’a menjelang Ramadhan, yaitu:  (ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan usia kami di bulan Ramadhan).
Persiapan secara keimanan berupa pengendalian diri sejak sekarang untuk tidak melakukan maksiat, seperti menjaga pandangan dan lain-lain. Semoga dengan kebiasaan untuk menahan diri pada bulan Sya’ban, akan memudahkan kita menahan diri di bulan Ramadhan sehingga ibadah shaumnya jadi sempurna.

2.    Persiapan Jasadiyah (Jasmani)
Ramadhan adalah bulan ketika kita melakukan kebaikan maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat, ibadah sunnah akan mendapatkan pahala wajib dan pahala ibadah wajib berlipat-lipat, sangat disayangkan ketika tiba bulan Ramadhan dan kita dalam kondisi sakit, maka kita tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan cara berolah raga secara rutin serta sudah membiasakan diri dengan shaum sunnah.


3.    Persiapan Tsaqafiyah (Keilmuan)
Rasulullah saw, bersabda:”Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama/contoh) kami, maka ibadah tersebut tertolak” (HR. Muslim).
Memahami tata cara ibadah yang benar, membawa kita meraih pahala, karena apabila suatu aktifitas ibadah tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik, maka ibadahnya akan tertolak atau tidak mendapatkan pahala sama sekali. Persiapan ilmu ini bisa didapat dengan cara membaca atau menghadiri majelis taklim yang membahas tentang Ramadhan/Shaum.

4.    Persiapan Maaliyah (harta)
Persiapan harta yang dimaksud bukanlah persiapan harta untuk buka puasa, tetapi adalah untuk sedekah, karena sedekah di bulan Ramadhan akan mendapat ganjaran yang berlipat-lipat.

(sumber: rumahzakat.org)

Semoga ibadah Ramadhan tahun ini lebih baik dengan persiapan yang lebih matang. Amin

No comments