Home
Al-Quran
arti
bacaan
terjemah
tulisan Arab
Terjemah Per Kata Surat At-Takatsur | Ayat 1-8

Terjemah Per Kata Surat At-Takatsur | Ayat 1-8

Terjemah / arti perkata Al-Quran Surat At-Takatsur ayat 1-8
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ayat 1.
ۙ التَّكَاثُرُ
 أَلْهٰكُمُ
 (oleh perilaku) bermegah-megahan
kamu telah dilalaikan 

Ayat 2.
ۗ الْمَقَابِرَ
حَتّٰى زُرْتُمُ 
 ke dalam kubur
sampai kamu masuk 

Ayat 3.
ۙ تَعْلَمُوْنَ
 سَوْفَ
كَلاَّ 
 kamu akan mengetahui (atas perbuatanmu itu)
 kelak
sekali-kali tidak 

Ayat 4.
 تَعْلَمُوْنَ
 سَوْفَ
 كَلاَّ
 ثُمَّ
 kamu akan mengetahui
 kelak
 sekali-kali tidak
kemudian 

Ayat 5.
ۗ عِلْمَ الْيَقِيْنِ
 لَوْ تَعْلَمُوْنَ
 كَلاَّ
 dengan pasti
 sekiranya kamu mengetahui
sekali-kali tidak 

Ayat 6.
 الْجَحِيْمَ
 لَتَرَوُنَّ
 neraka Jahim
niscaya kamu benar-benar akan melihat 

Ayat 7.
 عَيْنَ الْيَقِيْنِ
 ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا
 (dengan) mata kepala sendiri
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya 

Ayat 8.
 عَنِ النَّعِيْمِ
 يَوْمَئِذٍ
ثُمَّ لَتُسْـئَـــلُنَّ 
 tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)
 (pada) hari itu
 kemudian kamu benar-benar akan ditanya

Terjemah Surat At-Takatsur:
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, *
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).
4. Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
5. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
7. kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
8. kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

*1. Yang dimaksud dengan bermegah-megahan dalam ayat ini adalah dalam soal harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan lain sebagainya yang telah membuat lalai dari ketaan terhadap Allah.

Asbabun Nuzul Surat At-Takatsur ayat 1-2:
Ayat ini turun berkenaan dengan dua kabilah dari Anshar, yakni Bani Haritsah dan Bani Harts, yang saling membanggakan diri dengan harta, keturunan, dan leluhurnya. Mereka pun memamerkan pahlawan mereka masing-masing. Sebagian dari mereka lalu mengajak yang lainnya untuk pergi ke kubur melihat pemakaman pahlawan mereka yang sudah gugur.
(HR. Ibnu Abi Hatim)